SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG
SUGIYATNO
SELAMAT MENIKMATI

Jumat, 20 April 2012

pengetahuan kesenian



KESENIAN DAN KERAJINAN

Kesenian berasal dari kata SENI. Kesenian berarti segala sesuatu yang mengkomunikasikan pengalaman batin dan disajikan secara indah dan menarik, sehingga menimbulkan pengalaman batin pula pada yang menghayatinya. Kesenian adalah berbagai ciptaan manusia yang bersifat menarik. Keindahan   itu bisa berasal dari wujud, gerak, suara, dan sastra.
Kerajinan berangkat dari kecakapan melaksanakan, mengolah dan menciptakan dengan dasar kinerja psymotorik – skill.Kerajinan hubungannya dengan ketrampilan. Maka, keterampilan kerajinan biasanya merupakan suatu kerajinan tangan benda pakai yang berfungsi, karena ketrampilan adalah keahlian yang bermanfaat bagi masyarakat.    
Pendidikan kesenian dan kerajinan diberikan disekolah karna keunikan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan “belajar dengan seni”, “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.Pendidikan ini mempunyai sifat multilingual, multidimensional, dan multicultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembanganberagam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan  secara harmonis unsur estetika, logika, kinestika dan etika. Sifat Multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuh kembangkanmkesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap budaya Nusantara dan Mancanegara.
SENI SENI SENIIIIIIIIII
A.  PENGERTIAN SENI
Seni adalah ide, gagasan, perasaan, suara hati, gejolak jiwa, yang diwujudkan atau diexpresikan, melalui unsur unsur tertentu, yang bersifat indah untuk memenuhi kebutuhan manusia walaupun banyak juga karya seni yang digunakan untuk binatang. Pendapat seni menurut para ahli :
1.    Plato berpendapat seni pada hakekatnya adalah peniruan alam dengan segala segi seginya.
2.    Alexander Baum Gorton seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
3.    Emanuel Kant seni adalah sebuah impiian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
4.    Leo Tolstoy seni adalah menimbulkan kembali perasaan yang pernah dialami.
5.    Menurut Aristoteles seni adalah bentuk pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
6.    Ki Hajar Dewantara seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan parasaan indah orang yang melihatnya, oleh karna itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Seni pada dasarnya adalah suatu bentuk ungkapan dan dapat dianggap sebagai suatu bahasa. Sumber komunikasinya adalah pencipta seni atau seniman, sedangkan alat pembawa komunikasi adalah karya seni dan penerimanya adalah pengamat atau masyarakat.

B.  PENGGOLONGAN SENI MENURUT BENTUK ASAL KEINDAHANNYA.
1.    Seni rupa            : Keindahan artistic (seni) yang terletak pada bentuk rupa atau perwujudan. Seni Rupa biasa dibedakan menurut ujudnya (2/3 dimensi) dan menurut tujuan penciptanya (murni/terapan/terikat guna).
2.    Seni suara          :  Keindahan artistic (seni) yang terletak pada susunan bunyi atau nada yang tersusun dalam irama/rytme. Seni suara dibedakan seni Musik (alat,suara,musik / instrument) dan seni vokal (suara manusia).
3.    Seni tari             :  Keindahan artistic (seni) yang terletak pada gerakan gerakan olah tubuh. Jenis jenis tari klasik, tradisional, kreasi baru, hiburan, pertunjukan, modern dan lain lain.
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan(indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
            Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya, dan desain. Jenis jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada keterampilan tekni pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan media tertentu, misalnya  kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah ditentukan lebih dahulu. Karya desain merupakan rancangan gambar, benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan persyaratan tertentu. Pembelajaran seni rupa dapat dilakukan dengan pendekatan studio, misalnya studio seni lukis, seni patung, seni grafis, dan kriya. Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.
            Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan dasar meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan (ekspresi) dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliputi ciri ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses pembentuk gagasan dan mengolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk bentuk atau gambaran gambaran yang baru. Mengolah media pada dasarnya adalah menggunakan bahan dan alat untuk menyusun unsur unsur visual seperti garis, bidang, warna, tekstur, dan bentuk.
            Dalam kritik seni, siswa dilibatkan dalam pembahasan karya sendiri maupun karya teman atau orang lain. Pembelajaran kritik seni rupa memberikan pengenalan dan latihan menggunakan bahasa dan terminologi seni rupa untuk mendiskripsikan dan memberikan tanggapan terhadap karya seni rupa. Tanggapan ini berkaitan dengan sifat sifat sensoris karya seni rupa,seperti aspek aspek taktil (rabaan), spasial (keruangan), dan kinestetik (gerak). Materi pokok seni rupa mencakup penyajian karya seni rupa. Materi penyajian karya seni meliputi penyajian secara lisan dikelas dan pameran dilingkungan kelas, sekolah, bahkan juga dimasyarakat.


            Seni untuk pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental. Seni dalam kerja profesional difungsikan untuk meningkatkan kemampuan bidang keahliannya secara profesional. Sifat dasar seni : (a). kreatif, (b). Individualitas, (c). Nilai ekspresi/perasaan, (d). Keabadian, (e). Semesta/universal.
Nilai nilai yang terdapat pada suatu karya seni dapat dinikmati dan diapresiasi melalui unsur unsur yang terdapat didalamnya, yakni:
a.  Struktur visual,                                                       c. medium
b.  Tema                                                                       d. Gaya

C.    PEMAHAMAN SENI DAN PENDIDIKAN KESENIAN DISEKOLAH DASAR

1.    KONSEPSI
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi.

KONSEP PENDIDIKAN SENI
            Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi Kreatif.Pendidikan seni adalah segala usaha untuk yang meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan aturan estetika tertentu.

2.    SIFAT SENI SECARA UMUM
Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi dan universal. Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untukmengubah sesuatuyang ada menjadi baru dan orisinil. Contoh suara diubah menjadi musik.

3.    SIFAT DASAR SENI
5 ciri yang merupakan sifat dasar seni (The Liang Gie, 1976) yang meliputi :
1.      Sifat kreatif dari seni.
2.      Sifat individualitas dari seni.
3.      Nilai ekspresi atau perasaan.
4.      Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa.
5.      Semesta atau universal sebab seni berkembang diseluruh dunia dan disepanjang waktu.

FUNGSI PENDIDIKAN SENI DAN KERAJINAN

1.    Pada kurikulum sekolah dinyatakan bahwa fungsi pendidikan seni (Kertangkes) adalah mengembangkan sikap dan kemampuan siswa agar berkreasi dan menghargai seni.
2.    Berdasarkan pernyataan para ahli fungsi pendidikan seni bagi anak adalah sebagai media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat dan kreatifitas.
3.    Pendidikan seni dapat digunakan sebagai sarana penyaluran pengungkapan perasaan yang dihadapi anak, menyedihkan atau menyenangkan, kemarahan, ketakjuban dan sebagainya. Maka pendidikan seni memiliki fungsi sebagai media berekspresi.
4.    Pendidikan seni memiliki fungsi sebagai media komunikasi.
5.    Pendidikan seni sebagai media bermain dimaksudkan sebagai wahana penyeimbang kegiatan belajar lain yang lebih memerlukan kemampuan berpikir kritis kepada situasi yang rileks.
Nilai seni mencakup tiga kategori, yakni nilai logika (benar/salah), estika (baik/jahat), dan estetika (indah/buruk).Seni tradisi etnik Indonesia ketiganya ini menyatu. Untuk memahaminya, kita memerlukan pembedaan tingkatan pengetahuan : (1). Tingkat kawruh (pengetahuan hidup sehari hari), (2). tingkat ngelmu (pengetahuan halus, spiritual, paradoksal) dan (3). Tingkat kasunyatan (pengetahuan sempurna, yang tunggal).

Konsep Pendidikan Seni Di Sekolah Dasar
            Seni dalam kurikulum pendidikan nasional bertumpu pada pokok pokok pikiran sebagai berikut :
1.    Pelaksaan pendidikan seni di sekolah sekolah umum seyogyanya menggunakan pendekatan multidisiplin, multimensional dan multikultural.
2.    Pembentukan pribadi yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan kemampuan dasar anak didik melalui pendekatan ‘belajar seni’, ‘melalui seni’ dan ‘tentang seni’ sesuain minat dan potensi anak.
3.    Pendidikan seni berperan mengembangkankecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosiaonal (EQ), kecerdasan kreatifitas (CQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan multi-intelegensi (MI).

Pembelajaran berikutnya dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.    Mengembangkan sensitivitas persepsi indriawi melalui berbagai pengalaman kreatif berkesenian.
2.    Menstimulus pertumbuhan ide-ide imajinatif dan kemampuan menemukan berbagai gagasan kreatif dalam memecahkan masalah artistik atau estetik melalui proses eksplorasi, kreasi, presentasi, dan apresiasi.
3.    Mengintegrasikan pengetahuan dan ketarampilan berkesenian dengan disiplin ilmu lain yang serumpun atau tak serumpun melalui berbagai pendekatan keterpaduan.
4.    Mengembangkan kemampuan apresiasi seni dalam konteks sejarah dan budaya sebagai sarana pembentukan sikap saling toleran dan demokratis dalam masyarakat yang pluralistik (majemuk).

KONSEP PENDIDIKAN SENIRUPA SD
            Tujuan pengajaran menggambar disekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.Permainan itu adalah ekspresi tentang hubungan si anak dengan seluruh kehidupan. Sifatnya spontan dan timbul dengan sendirinya. Segala bentuk permainan, kegiatan jasmani, pengulangan pengalaman, fantasi, permainan dalam kelompok dan lainnya merupakan gerakan. Gerakan yang berusaha mencari perpaduan antara proses mental dan gerak fisik. Permainan bisa dikembangkan menjadi empat sesuai dengan empat fungsi mental.
1.      Dari segi perasaan, permainan dapat dikembangkan dengan latihan-latihan penjiwaan kearah drama.
2.      Dari segi intuisi, dikembangkan dengan latihan, latihan ritmis, ke arah tari dan musik.
3.      Dari segi sensasi, dapat dikembangkan dengan cara mengekspresikan diri ke arah disain plastis atau visual.
4.      Dari segi pikiran, dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan konstruktif ke arah keahlian.
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin sehingga kemampuan mencipta atau berkarya,bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan,melalui kondisi yang menyenangkan ini anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.
Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural.
Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain: kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok,dan daya cipta. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan estetika tertentu. Selain itu, pendidikan seni diSD bertujuan menciptakan cipta,rasa dan karsa anak yang diolah dan dikembangkan. Pendidikan seni juga mengelolah berbegai keterampilan berpikir meliputi: ketrampilan kreatif,inovatif dan kritis, keterampilan ini diolah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

SENI RUPA DAN KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK
Mata pelajaran Pendidikan seni memiliki fungsi mengembangkan kepekaan rasa,kreativitas dan cita rasa estetissiswa dalam berseni,mengembangkan etika,kesadaran sosial,dan kesadaran kultural siswa dalam bermasyarakat,rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia.
Mata pelajaran Pendidikan Seni meliputi bidang seni rupa,seni musik,seni tari dan seni teater. Setiap bidang memiliki subtansi,ciri-ciri pembelajaran dan materi sendiri.dalam pelaksanaanya perlu diupayakan pembelajaran seni secara terpadu dan kolaboratif antar bidang seni.
Berdasarkan subtansinya materi pokok seni  meliputi apresiasi seni,sejarah seni,estetika,kritik seni,berkarya seni,dan penyajian seni sedangkan dalam pelaksanaanya materi tersebut tidak diberikan secara terpisah melainkan disampaikan secara integratif dalam pembelajaran seni apresiatif maupun produktif.
Pembelajaran pendidikan seni perlu dikaitkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dengan latar belakang budaya yang beranika ragam. Pembelajaran seni perlu memperkenalkan keanikaragaman Indonesia maka dari itu diperlukan strategi pembelajaran Pendidikan Seni yang dapat mendukung pelestarian budaya seluruh Indonesia. Pembelajaran Pendidikan Seni juga perlu mengembangkan kesadaran ekonomi siswa,yaitu dengan memperkenalkan siswa terhadap berbagai profesi seni dengan melakukan kunjungan ke galeri,museum,pasar seni,industri kerajinan,pusat seni pertunjukan,serta pusat seni rupa tradisional dan modern.Seni dalam bentuk berkarya harus mempertimbangkan moral dan etika,disamping aspek artistik,estetik dan kreatif,siswa juga perlu diperkenalkan tentang aspek hukum seperti hak cipta,kepemilikan karya seni,pemalsuan karya seni,dan penjiplakan karya seni.
Pembelajaran Pendidikan Seni mencakup seni diberbagai kebudayaan,baik kebudayaan Indonesia maupun mancan negara.Pendidikan Seni di Indonesia harus memfokuskan pada kesenian Indonesia.Begitupun Pendidikan kesenian dimanca negara.Dengan mempelajari kesenian Indonesia khususnya siswa diharapkan dapat memahami dan menghargai peranan kesenian dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang pluralistik.
KREATIVITAS
Kreativitas adalah kemampuan menciptakan/berkreasi yang dihasilkan sesuatu yang sifatnya baru (hasil ciptaanya sendiri),berguna dan dapat dimengerti.Baru berarti bersifat inovasi,belum ada sebelumnya,segar,menarik dan aneh.Berguna berarti dapat memberikan kepuasan,praktis,memudahkan,memperlancar,dan sebagainya.Kreatif adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur-unsur yang ada,orang dikatakan kreatif jika memiliki pemikiran orisinil,rasa ingin tahu,kerja keras,lincah dan fleksibel dalam berpikir.serta kemandirian.


Tiga ciri-ciri umum orang kreatif menurut  Campbell (1995:27-44),yaitu:
  1. Ciri-ciri pokok.
a.                   Memiliki kelincahan mental (berpikir divergen)
b.                  Fleksibelitas konseptual
c.                   Orisionalitas
d.                  Suka hal-hal bersifat kompleks kurang suka pada hal-hal sederhana.
Memiliki kecakapan dalam banyak hal
  1. Ciri-ciri yang memungkinkan.
a.                   Suka bekerja keras
b.                  Berpikir mandiri
c.                   Pantang menyerah dll
  1. Ciri sampingan: kurang memperdulikan yang dipikirkan orang lain dan terkadang mengalami kekacauan  psikologis.
Proses kreatif tidak terjadi hanya secara formal,tetapi terjadi dimanapun dan dalam situasi apapun.Anak dapat melakukan kreatif ketika mereka bermain dirumah atau ketika mendengarkan dongeng.
Torrance (dalam Bernand,1970) mengemukakan karakteristik anak kreatif, yaitu:
a.                   Cenderung memiliki respon bebas
b.                  Cenderung menyampaikan persepsi secara abstrak
c.                   Memiliki keinginan ideal
d.                  Suka humor dan bekerja
e.                   Suka bermain dan melucu santai
f.                   Bertindak impulsive
g.                  Suka melakukan perubahan,petualan
h.                  Cenderung ceroboh dan kurang teratur
i.                    Tidak pemalu menyampaikan kebenaran/kebaikan
Kreativitas merupakan potensi yang berkembang,kreatif anak akan muncul jika berbagai aspek disekitarnya mendukung misalnya:kesehatan,dorongan orang tua,rangsangan lingkungan,percaya diri,mimat,bakat,dll.Kreatif didukung dari faktor dalam(potensi dalam diri seseorang) dan faktor luar.Faktor keluarga dan sekolah dapat menjadi pendukung /penghambat jika tidak dilakukan secara baik. Faktor keluarga yang terlalu melindungi, mencemaskan, suka menuntut, kurang toleran merupakan hambatan kreativitas anak. Gammagher (dalam Berhard,1970) mengemukakan empat hal yang tidak mengembangkan kreatifitas disekolah,yaitu: pembatasan kurikulum berdasarkan waktu dam materi, hanya menerima satu sumber atau satu jawaban yang dianggap benar, guru tidak mempersiapkan dan mengorganisasikan materi secara baik, kurang memberikan kesempatan diskusi, bertanya atau evaluasi belajar, ini  juga dapat menghambat krativitas anak.
Cara untuk mendorong perkembangan kreativitas anak antara lain:kelancaran berpikir,fleksibelitas,orisionilitas,memperluas berpikir,program keberanian mengambil resiko,kompleksitas,rasa ingin tahu dan imajinasi.Untuk mencapai tahap kreativitas estetis melalui konsep pembelajaran melalui seni dicapai melalui tahap-tahap:
1.                  Pengetahuan,merupakan dasar untuk menuju tingkat yang lebih sulit.
2.                  Apresiasi,kepemilikan pengetahuan akan memberi kemampuan pada individu untuk mengapresiasikan seni,kemampuan apresiasi tidak mungkin dilakukan tanpa pengetahuan tentang apa yang akan diapresiasikan.
3.                  keterampilan,pengetahuan dan apresiasi akan mendorong individu untuk memiliki keterampilan.
4.                  kreativitas,berdasarkan pengetahuan,penghargaan apresiasi,dan keterampilan akan mendorong individu menciptakan suatu karya.
Proses tersebut berkembang secara terpadu,baik seni tari drama,musik sehigga tercapai pengembangan kreativitas estetis.
HAKIKAT KREATIVITAS
Compbel (1995) menyatakan kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru berguna dan dapat dimengerti.
Olsen (1989:11)  menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan/berekreasi. Sedangkan kreatif terdiri dari dua unsur,yaitu: kefasihan dan keluwesan.
Utami Munandar (1992) mengatakan kreatif sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi/unsur-unsur yang ada.Utami Munandar Parnes (dalam Issenberg,1993:4) menyatakan kreativitas sebagai proses berpikir dan merespon yang meliputi menghubungkan dengan pengalaman sebelumnya,merespon stimulus (objek,simbol,ide,orang,stuasi)dan paling tidak menghasilkan kombinasi yang unik.
Mayesky (1990) kreativitas sebagai suatu cara berpikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang asli untuk individu dan orang lain.May ( dalam Mayesky, 1990) menyatakan kreativitas adalah preoses membawa sesuatu yang baru pada manusia.Khusus pendapat May ini kurang mendapatkan tanggapan dan kurang diterima oleh para ahli.
Seefeldt (1994:419) menyatakan kreativitas merupakan kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang beru dan orsinil.
Dari pendapat beberapa para ahli dapat disimulkan bahwa kreativitas adalah: kegiatan atau kemampun untuk membuat atau menghasilkan sesuatu yang sifatnya baru dari unsur-unsur yang ada dan asli atau orsinil.
KARAKTERISTIK KREATIVITAS
Guildford, 1957; Jackson, 1956 (dalam Issenberg, 1993) menyatakan empat kriteria orang kreatif,yaitu:
  1. Prilaku kreatif adalah asli
  2. Kecocokan dan relevansi,apa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan orang
  3. Lancar,hasilnya baru  dan berarti bagi orang lain
  4. Fleksibel,bekerja dengan cara-cara kerja penyelidikan dan pendekatan baru.
Dari pendapat tersebut secara nyata orang dikatakan kreatif jika memiliki pemikiran orsinil, rasa ingin tahu, kerja keras lincah dan fleksibel dalam berpikir serta kemandirian.
PROSES KREATIF
Kreativitas merupakan aktivitas yang aktif dan dinamis,perkembangan kreatif melalui tahap-tahap tertentu pada diri individu,Campbell (1995) mengemukakan lima tahap perkembangan kreativitas sebagai berikut: (1) Persiapan (2) Konsentrasi (3) Inkubasi (4) Iluminasi (5) verivikas/produksi. Dalaam proses kreatif terdapat beberapa hal yang terjadi,yaitu:
  1. Desakan untuk maju terus dengan apa yang dikerjakan
  2. Mengubah arah
  3. Terus berusaha mewujudkan atau mencapai ide
  4. Keberuntungan sering sebagai jalan pintas
  5. Mengudah cara kerja untuk efektivitas pencapaian ide,gagasan.dan pemecahan masalah
  6. Pemecahan nampak menjadi sesuatu yang sederhana bila telah diselesaikan  dan orang lain cenderung menganggap remeh atau biasa-biasa saja (Cempbell,1995)
Mayesky (1990) menyatakan ketika menghasilkan sesuatu,ada dua aktivitas yang dilakukan oran itu:
  1. Melakukan pemyelidikan,ide,merencanakan atau menjawab
  2. Mengerjakan,memastikan ide atau jawaban kerja
lebih jauh Mayesky (1990) menyatakan bahwa proses kreatif dapat terjad dalam mimpi atau melakukan fantastik,contoh anak melakukan proses kreatif ketika bermain dan mendengarkan dongeng.
KARAKTERISTIK ANAK KREATIF
Maxim (dalam Isenberg, 1993) menyatakan anak mengunakan kemampuan kreatif memiliki tipe,yaitu:
  1. Mengeksplorisasi, eksperimen, manipulasi, bermain, bertnya, membuat dugaan, dan mendiskusikan penemuan
  2. Menggunakan imajinasi dalam bermain peran, menceritakan sejarah, senang bekerja untuk memecahakn masalah dan menyampaikan perasaan mereka
  3. Konsentrasi pada satu tugas dalam waktu yang relatif lama
  4. Mencoba menyusun yang tidak teratur dengan mengorganisasikan pengalaman mereka
  5. Melakukan sesuatu yang baru dengan orang tua dan family
  6. Menggunakan repetisi sebagai suatu kesempatan untuk belajar dari pengalaman dari pada bosan.
Isenbreg (1993) menyatakan bahwa secara umum perilaku anak kreatif adalah:
  1. Lebih banyak aktif ketimbang pasif
  2. Anak memiliki inisiatif
  3. Dapat tampil dengan semua anak dalam berbagai situasi
Rogers (dalam Isenberg,1993) menyatakan bahwa potensi kreatif tidak terhalang tergantung pada dua kondisi psikologis,yaitu:
1.      Aman atau terlindungi secara psikologis’’psychological safety’’
2.      Bebas secara psikologis’’psychological freedom’’

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK
Lowenfeld dan Britain (1982:8) menyatakan delapan cara yang dapat dilakukan untuk mendorong perkembangan kreativitas anak,amtara lain:
  1. Kelancarn berpikir
  2. Fleksibelitas
  3. Orisionalitas
  4. Memperluas (elaboration) berpikir
  5. Program keberanian mengambil resiko
  6. Kompleksitas
  7. Rasa ingin tahu ( quriosity)
  8. Imajinasi
Lowenfeld (1982:89) menyatakan hal paling penting mengembangkan kreatifitas pada anak usia muda,sebab sikap kreatif ditumbuhkan sejak dini dan akan menatap sampai dewasa.
Gordon 1961 dan Prince 1970 ( dalam Lowenfeld (1982:83) menyatakan ada pendekatan lain untuk mengembangkan kreatifitas yang dinamakan ‘’synectice’’pendekatan ini berbeda pertimbanganya dibanding Lowenfeld, pendekatan ini menekankan penggunaan kiasan(mataphor)/analogi.
Mayesky (1990:12) menyatakan prilaku kreatif anak akan lebih baik jika diberikan kesempatan yang banyak untuk membuka lebih dari satu cara berpikir atau melakukan sesuatu.Orang tua dan guru harus memberikan kesempatan anak untuk berkesempatan tidak hanya berpikir tetapi juga berbuat atau melakukan sesuatu dengan berbagai cara,sehingga terbuka wawasan bahwa berpikir dan melakukan sesuatu dapat dilakukan dengan berbagai cara sehingga mereka memeiliki kebaranian untuk menyelesaiakn persoalan dengan berbagai cara dengan cara pandang anak.



Mayesky memberikan panduan bagaimana menciptakan situasi yang membantu kreativitas,yaitu:

  1. Secara terbuka mendemonstrasikan pada anak bahwa terdapat nilai dalam rasa ingin tahu,eksplorasi dan prilaku orsinil
  2. Mengikuki anak untuk mengikuti mereka melakukan kerja pada satu aktivitas yang mereka adakan dan menarik minatnya
  3. Mempersilakan anak mencari figur atau cara pandangnya dalam melakukan hal-hal yang mereka sukai
  4. Menjaga atmosfir santai
  5. Mendorong terkaan,secara khusus ketika memjawab yang menurut perasaannya baik.
Untuk mencapai tahap kreativitas estetis melalui konsep pembelajaran melalui seni dicapai melalui tahap-tahap: (1) Pengetahuan (2) Apresiasi (3) Keterampilan (4) Kreativitas.
PENGETAHUAN DASAR DAN APRESIASI SENI RUPA
1.        Unsur – unsur seni rupa
a. Garis adalah unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi penting dalam      penampilan estetika selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan hasil karya seni rupa. Hasil ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (senngaja maupun tidak sengaja)
Fungsi garis:
1.      Memberikan cirta struktur, bentuk dan bidang yang disebut garis kontur berfungsi sebagai batas atau tepi.
2.      Menekankan nilai ekspreksi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut garis grafis.
3.      Memberikan kesan matra (dimensi) dan garis barik (tekstur) sering disebut garis arsir atau garis tekstur.
Sifat garis:
1.      Garis lurus mengungkapkan kesan tertentu seperti tenang, statis atau stabil.
2.      Garis putus mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
3.      Garis silang atau diagonal mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
4.      Garis lengkung mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
b)   Arah merupakan susunan suatu garis menuju kearah tertentu seperti berbelok –belok berkesan dinamis dan arah horizontal berkesan stabil.
c)   Bidang, ruang (bentuk) merupakan batasan suatu bentuk. Unsur bidang dalam senirupa yaitu perpaduan garis – garis dalam kondisi tertentu.
      
Fungsi bidang:
1.    Menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction).
2.    Memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti pada bangunan dan patung.
3.    Memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh panjang, lebar dan tinggi.
       Sifat bidang:
1.    Bidang horizontal dan vertikal memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
2.    Bidang bundar memberikan kesan kadang – kadang stabil, kadang – kadang gerak.
3.    Bidang segitiga memberikan kesan statis maupun dinamis.
4.    Bidang bergelombang (cekung dan cembung) memberikan kesan irama dan gerak.
d)    Ukuran perbandingan suatu bentuk seperti panjang – pendek, besar – kecil, luas, sempit.
e)  Gelap terang (cahaya) memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni. Cahaya alamiah seperti sinar matahari, bulan, cahaya petir. Cahaya buatan manusia seperti cahaya lampu, baterai dll. Karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetika artinya untuk memperjelas kehadiran unsur – unsur senirupa lainnya.
       Fungsi gelap terang (value)
1.    Unsur gelap terang (cahaya) memberikan nilai ekspresi  seperti peperangan dengan ungkapan gelap terang.
2.    Memberikan nilai emosi misalnya cahaya yang menembus jendela pada interior mesjid atau gereja.
3.    Memberikan kesan trimatra atau plastis seperti pada bangunan dan benda.
f)    Warna dikelompokkan menjadi tiga yaitu
1.    Warna primer (pokok) : merah, kuning dan biru.
2.    Warna sekunder ( campuran dua warna primer)
Warna memberi pengaruh kejiwaan (fungsi estetis)
Warna memberi pengatuh keindahan (fungsi estetis)
Warna memberi pengaruh perlambangan (fungsi simbolik)
3.    Warna heraldik, warna yang dipakai menurut kebiasaan (konvensi)
Istilah – istilah teknis dalam warna:
Hue: Dicetuskan oleh Munsell untuk warna primer; merah, kuning dan biru.
Value: Misalnya warna putih akan tinggi valuenya dan apabila ditambah hitam akan lemah valuenya. Warna kuning mempunyai value yang tinggi, warna biru mempunyai value rendah
Intensitas: adalah hubungan kemurnian warna untuk menunjukan kekuatan warna. Misalnya menambah warna kuning pada merah suram bias mengubah menjadi jingga yang keras.
Komplementer: adalah warna kontras dalam lingkaran warna. Contoh, warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau, biru dengan jingga.
Analogus: adalah warna yang letaknya berdekatan.
Warna hangat adalah warna yang mencolok seperti warna merah, kuning, dan jingga.
Warna sejuk adalah kebalikan dari warna hangat seperti biru dan hijau.
Tone (warna kromatik): disebut nada warna terdiri dari warna monokromatik yaitu tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak dari satu warna. Warna polo-kromatik yaitu tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak dari lebih dari satu warna.
g)  Tekstur: unsur senirupa yang memberikan watak atau karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba. Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam seperti urat kayu dan batu. Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (tekstur simulasi)
2.    Prinsip Seni
       Unsur – unsur pokok seni rupa adalah titik, garis, bidang, arah, bentuk, warna, gelap – terang dan tekstur. Prinsip – prinsip seni rupa
a)      Keseimbangan (balance)
b)      Kesatuan (unity)
c)      Irama (rirme)
d)     Kontras (berbeda jauh)
e)      Serasi (harmony)

3.      Apresiasi Seni Rupa
     Apresiasi senirupa merupakan proses memahami dan menikmati karya seni rupa. Mengapresiasi karya seni rupa dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya melalui analisis terhadap teknik, ide dan kreativitasnya. Pandangan terhadap estetika seni berbeda di antara komunitas yang berbeda wilayah.
Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan melakukan apresiasi:
1.      Pendekatan aplikatif adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam – macam kegiatan seni.
2.      Pendekatan kesejarahan adalah dengan cara menganalisis dari sisi periodisasi dan asal usulnya.
3.      Pendekatan problematik adalah dengan cara memahami permasalahan didalam seni.
            Kritik seni adalah pemberian pendapat atau penilaian terhadap baik buruknya karya seni. Wawasan seni adalah pemahaman terhadap wilayah cakupan seni.
Apresiasi Seni Rupa Terpadu
Me-apresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai secara semestinya. Jenis – jenis seni rupa menunjukan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan serta nama pembuatnya. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan seperti seni lukis, patung dan grafis. Seni kriya menekankan pada ketrampilan teknik membuatan karya, dengan hasil berupa karya fungional dan nonfungsional.
Pembelajaran SR pada Sekolah Dasar
Melalui seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan pikiran dan perasaan. Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, barkarya seni, kritik seni dan penyajian seni.
 Unsur yang dianalisis adalah gaya, teknik dan komposisi karya seni rupa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengasah ketrampilan pengamatan. Pembelajaran kritik seni rupa memberikan pengenalan dan latihan menggunakan bahasa dan terminology untuk mendeskripsikan dan memberikan tanggapan terhadap seni rupa juga untuk memahami makna – makna yang disampaikan melalui simbol – simbol visual, bentuk – bentuk dan metafora.


KARYA SENI RUPA DWI MATRA
            Dunia dwimatra dasarnya ciptaan manusia. Terkadang trimatra terlihat sebagai dwimatra, misalnya pandangan yang kita nikmati Nampak seperti sebuah lukisan karena keindahannya. Konsep ruang dalam seni rupa yaitu:
Ø  Dwi matra adalah sebuah dimensi ruang secara artificial dimana sebuah gambar atau lukisan terkesan memiliki sebuah ruang kedalaman sekalipun gambar atau lukisan itu sesungguhnya hanya terdiri dari sebuah bidang datar.
Ø  Tri marta adalah konsep ruang yang sesungguhnya dimana kita bias merasakan dan melihat keberadaan sebuah ruang secara kongkrit.
            Sekarang ini seni lukis tak hanya sebuah tampilan dari sebuah tampilan bidang datar yang biasa disebut dengan dua dimensi, akan tetapi telah jauh melejit menjadi sebuah ekspresi yang tak lagi dibatasi oleh pengertian dimensi. Dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi. Seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut sebagai karya seni dua dimensional. Karya seni rupa yang memilki tiga ukuran disebut karya tiga dimensional atau trimatra. Berdasarkan dimensinya:
a)      Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) contoh: lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi, kaligrafi, hiasan pada piring dll
b)      Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) contoh : patung, monument, mebel, rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas dll
1.      Menggambar dan menulis

Melukis/ Lukisan adalah suatu kreativitas yang berlandaskan prinsip2 seni serta mengacu pada unsur  estetika dan artistik, bisanya dipengaruhi oleh penglaman bathin individual maupun kreasi imajinasi dan original, merupakan karya satu2nya. Sedangkan mu, menggambar/gambar adalah kreasi seni yang juga tak melepas aspek estetika dan artistik, biasanya dibuat banyak/ lebih dari satu , merupakan duplikasi dari gambar semula.
Menggambar pada intinya adalah memindahkan suatu objek ke dalam sebuah bidang atau media. Dalam menggambar unsure “ide” dan “perasaan” sangat jarang sekali atau hampir tidak  berperan. Misal jika kita menggambar sebuah meja atau Kursi maka akan menjadi sebuah gambar meja atau kursi.
Sedangkan melukis adalah proses mencurahkan ide, gagasan dan perasaan yang dituangkan ke daam media dua dimensi/ Ketika melukis objek yang dilukis tidak harus sama dengan aslinya, bisa dibumbui ide kreatif dari sang pelukis
Menggambar dan melukis sering menjadi pertanyaan di masyarakat umum, kedua jenis kegiatan ini memang membingungkan karena hasilnya sering sama dan sulit dibedakan. Ada yang mengembalikan ke bahsa inggris, menggambar berarti to draw, melukis berarti to paint. Dalam perkembangannya, melukis mengandung pengertian tentang pengungkapan pikiran dan perasaan seniman tentang estetika yaitu nilai keindahan yang dianutnya. Makan dapat diambil pengertian bahwa menggambar mengandung pengertian seorang seniman yang menggunakan alat dan bahan tertentu untuk membuat goresan menirukan bentuk2 yang dilihatnya ke atas bidang dua dimensi. Sedang melukis adalah pengungkapan pikiran, perasaan seniman dapat ke atas bidang dua dimensi maupun tiga dimensi dengan menggunakan alat dan bahan cat warna atau media lainnya yag dianggap dapat mewakili idealisasi senimannya.
2.      Membentuk
Tekhnik membentuk sangat beraneka ragam seperti :
a.       Disambungkan Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek atau basah, bahan yang dignakan adalah tanah dan plastisilin.


b.      Memahat
Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak digunakan dengan cara meahat. Setiap bahan ada peringkat pahat yng khusus, medianya adalah kayu, batu, es dsb.
c.       Cor (menuang)  adalah proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan, setelah keras baru dikeluarkan. Bahannya dalah semen, plastic, karet dan gips.
d.      Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung beberapa bagian atau potongan bahan. Potongan bahan disambungkan dengan cara di las, di patri, di skrup
3.      Mencetak
Adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah dengan menggunakan tekhinik tertentu diantaranya cetak datar, cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring, cetak copy, dan cetak dengan pintu
4.      3M (Menggunting, Menempel, Melipat).
Karya rupa 3M ini merpakan proses manipulasi lembaran kertasmenjadi suatu bentuk tiga dimensi yang biasa disebut origami (jepang)
BAHAN DAN ALAT
1.      Menggambar
Bahan dan alat dapat dibeli di took, seperti kertas, karton manila, kertas meraang dsb. Selain itu juga bisa menggunakan bahan pembungkus yang sudah tidak terpakai seperti Koran dll. Untk bahan pewarna bisa digunakan seperti cat air, cat minyak dsb, Alat menggambar tidak terbatas hanya pada pensil, tetapi ada crayon, pensil warna, spidol dll yang banyak dijual di took.
2.      Membentuk
Bahan yang digunakan dalam mebentuk ada dua jenis yaitu bahan alam seperti tanah liat, kaolin dan lilin, saun dsb
3.      Mencetak
Dapat menggunakan bahan-bahan pewarna yang mudah dapat, seperti cat air, tinta bak dll
4.      Menggunting, melipat, menempel (3M)
Bahan yang digunakan seperti kertas, lembaran plastic. Alat yang digunakan adalah gunting dan lem

METODE PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD
1.      Strategi Penataan
Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke yng abstrak.
2.      Startegi Penyampaian
Berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas
3.      Strategi Pengelolaan
Berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran dilaksanakan.
MODEL PEMBELAJARAN SENI RUPA
1.      Model terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena menekankan pada hubungan eksplisit tentang konsep atau prinsip, atau pokok bahasan, atau ketrampilam. Atau tugas atau sikap dalam suatu bidang studi.
Keunggulan model terkait :
a.       Paling sederhana sehingga paling mudah dirancang dan dilaksanakan.
b.      Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus menerus
c.       Memudahkan proses transfer gagasan2 dalam pemecahan masalah.
d.      Siswa lebih mudah mendapatkan gambaran2 mengenai suatu ketrampilan tertentu.
Kelemahan model terkait:
a.       Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip2, konsep ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu bidang jaian tertentu, hal ini menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan keterpaduan tidak Nampak
b.      Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usah-usaha untuk memadukan gagasan tersebut dapat membatasi usaha mengembangkan hubungan yang leebih menyeluruh dengan bidang studi yang lain.
2.      Model terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang menghubungkan dua atau lebih mata pelajaran melalui tema.

Keunggulan
a.       Dengan pembelajaran ini, memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
b.      Membangun motivasi siswa melakui kegiatan pemilihn dan pengembangan tema
c.       Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentng konsep secara komprehensif
Kelemahan :
a.       Membuthkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b.      Ketrampilan seni rupa yang diperolaeh siswa kurang optimal
c.       Guru memerlukan kemampuan dan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran agar perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai secara optimal
3.      Model trpadu
Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema yang diankat dari adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dan berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
Keunggulan :
a.       Mampu membangun motivasi siswa
b.      Menghemat waktu
c.       Mampu mengembankan aspek sikap pada dampak pengiring dalam pembelajaran
d.      Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
Kelemahan :
a.       Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan pendukung 2 dalam system evaluasi pembelajaran .
b.      Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran terpadu
c.       Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SENI RUPA
Pembelajaran pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu. Pendekatan terpisah adalah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni sesuai dengan cirri2 khusus dan kesatuan substansi masing-masing. Pendekatan terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam bentuk seni pertunjukan, seni multimedia atau kolaborasi seni. Pembelajaran Pendidikan Seni secara terpadu meliputi pembelajaran apresiatif dan produktif.
Alternatif pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Seni sebagai berikut. Sekolah yang memiliki lebih dari satu guru bidang seni, masin-masing guru memberikan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya secara terpisah. Materi pokok yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah tetapi secara intregatrif dengan materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni dan penyajian seni.
METODE PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD
1.      Strategi penataan= berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dai yang mudah ke yag sulit dari yang konkrit ke yang abstrak.
2.      Strategi penyampaian= berkaitan dengan media pebelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan maateri yang telah dikemas
3.      Strategi pengelolaan= berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran dilaksanakan

PRORAM PEMBELAJARAN KESENIAN DI SD
Mata pelajaran Kerajinan Tangan dan kesenian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan perkembangan jiwa siswa, tujuannya adalah untuk mengembangkan sikap, kemampuan, kreativitas dan kepekaan cita rasa. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian meliputi bahan kajian :
a. Mainan , hiasan, benda pakai, dan pengolahan makanan
b. Gambar, cetak, bentuk, dan penataan
c. Kepekaan unsure-unsur dan kreativitas music
d. Wiraga, wirama dan wirasa
Pada dasarnya dalam pembelajaran ini terdapat tigabidang seni yaitu seni rupa, seni music dan seni tari/drama, Konsep-konsep seni rupa juga mencakup konsep kerajinan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KESENIAN
Pada dasarnya seni memiliki matra substansi yang sama yaitu pengetahuan, apresiasi, ketrampilan dan kreativitas. Walaupun seni meiliki matra substansial yang sama tetapi karakteristik bidang seni berbeda. Seni rupa mengungkapkan ekspresi kreativitas melaui gambar atau bentuk, seni music, suara, seni gerak dll.
KRITIK SENI
Kritik seni , pemberian pendapat secara tertulis atau lisan tentang baik dan buruknya karya seni atau tentang salah atau benar karya seni. Kritik seni juga dipahami sebagai pemberian penilaian terhadap suatu karya seni atau ulasan karya eni.
Secara umum dapat diartikan, kritik seni merupakan penyampaian pendapat tentang karya seni yang menguraikan persoalan seni dalam kaitannya dengan korelasi antara seniman, karya seni dan public seni. Kritik seni yang baik membutuhkan perangkat tertentu yaitu teori seni dan wawasan seni kemudian yang lainnya dalah meiliki pemahaman seni dan teori kebudayaan, sejarah seni, estetika, filsalat, memiliki pengetahuan umum dan kemampuan berbahasa yang baik. Selain prangkat juga ada etika dalam kritik seni, kritik disampaikan dengan bahasa yang sopan dan tidak merendahkan martabat orang lain. Krtitik seni gunanya utuk meningkatkan kualitas karya seni menjadi lebih baik dikemudian hari yang juga bertujuan untuk mengklasifikasikan kualitas karya seni.

WAWASAN SENI
Wawasan seni adalah pemahaman tentang cakuan seni, wawasan seni juga membahas tentang pendefinisian seni, pengklasifikasikan cabang-cabang seni, tujuan kara seni diciptakan, perkembangan corak seni dan bagaimana seni berkembang. Wawasan seni juga melihat seni dalam dimensi social, ekonomi, politik, kebudayaan dan agama.
Definisi seni secara substansional adalah karya manusia yang indah. Cabang-cabang seni dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, cabang-cabang seni meliputi aspek-aspek yang dapat dikategorikan sebagai kara seni.
 Apakah karya seni yang termasuk dalam kategori visual, audio. Kinetikal. Tekstual, teatrikal. Karya seni yang termasuk kategori vusial meliputi lukisan patung dan arsitektur. Kategori audio adalah seni music, karya seni dalam kategori kinetal adalah tarian, kategori tekstual adalah tulisan sastra,kategori ttrikal adalag drama dan pertunjukan panggung lainnya. Setiap kategori seni memilki cabang-cabangnya lagi. Seni lukis di identifikasika dan diklarifikasi lagi berdasar diferensiasi inya.
Seni meiliki dimensi ekonomi,  seni memilki konteks dengan persoalan ekonomi. Lukisan tidak hanya menjadi pajangan apresiasi tetapi juga menjadi komoditas dagang yang menghasilkan keuntungan financial, disini terlibat baalai lelang, pedagang dan kolektor dan pembeli.
Wawasan seni membuka lebar-lebar pemahaman orang tentang seni dengan segala dimensinya. Seni tidak sekedar masalah estetika tetapi juga masalah-masalah lain yang sangat kompleks sifatnya. Seni memiliki relevansi dengan hamper seluruh aspek kehidupan manusia.
KONSEP PENDIDIKAN SENIRUPA SD

Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni Rupa.
Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.Permainan itu adalah ekspresi tentang hubungan si anak dengan seluruh kehidupan. Sifatnya spontan dan timbul dengan sendirinya. Segala bentuk permainan, kegiatan jasmani, pengulangan pengalaman, fantasi, permainan dalam kelompok dan lainnya merupakan gerakan. Gerakan yang berusaha mencari perpaduan antara proses mental dan gerak fisik. Permainan bisa dikembangkan menjadi empat sesuai dengan empat fungsi mental.
5.      Dari segi perasaan, permainan dapat dikembangkan dengan latihan-latihan penjiwaan kearah drama.
6.      Dari segi intuisi, dikembangkan dengan latihan, latihan ritmis, ke arah tari dan musik.
7.      Dari segi sensasi, dapat dikembangkan dengan cara mengekspresikan diri ke arah disain plastis atau visual.
8.      Dari segi pikiran, dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan konstruktif ke arah keahlian.
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin sehingga kemampuan mencipta atau berkarya,bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan,melalui kondisi yang menyenangkan ini anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.
Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural.
            Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain: kesungguhan,kepekaan,daya produksi,kesadaran berkelompok,dan daya cipta.Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan estetika tertentu.Selain itu, pendidikan seni diSD bertujuan menciptakan cipta,rasa dan karsa anak yang diolah dan dikembangkan. Pendidikan seni juga mengelolah berbegai keterampilan berpikir meliputi:ketrampilan kreatif,inovatif dan kritis,keterampilan ini diolah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

SENI RUPA DAN KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK

Mata pelajaran Pendidikan seni memiliki fungsi mengembangkan kepekaan rasa,kreativitas dan cita rasa estetissiswa dalam berseni,mengembangkan etika,kesadaran sosial,dan kesadaran kultural siswa dalam bermasyarakat,rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia.
Mata pelajaran Pendidikan Seni meliputi bidang seni rupa,seni musik,seni tari dan seni teater. Setiap bidang memiliki subtansi,ciri-ciri pembelajaran dan materi sendiri.dalam pelaksanaanya perlu diupayakan pembelajaran seni secara terpadu dan kolaboratif antar bidang seni.
Berdasarkan subtansinya materi pokok seni  meliputi apresiasi seni,sejarah seni,estetika,kritik seni,berkarya seni,dan penyajian seni sedangkan dalam pelaksanaanya materi tersebut tidak diberikan secara terpisah melainkan disampaikan secara integratif dalam pembelajaran seni apresiatif maupun produktif.
Pembelajaran pendidikan seni perlu dikaitkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dengan latar belakang budaya yang beranika ragam.
Pembelajaran seni perlu memperkenalkan keanikaragaman Indonesia maka dari itu diperlukan strategi pembelajaran Pendidikan Seni yang dapat mendukung pelestarian budaya seluruh Indonesia.
            Pembelajaran Pendidikan Seni juga perlu mengembangkan kesadaran ekonomi siswa,yaitu dengan memperkenalkan siswa terhadap berbagai profesi seni dengan melakukan kunjungan ke galeri,museum,pasar seni,industri kerajinan,pusat seni pertunjukan,serta pusat seni rupa tradisional dan modern.Seni dalam bentuk berkarya harus mempertimbangkan moral dan etika,disamping aspek artistik,estetik dan kreatif,siswa juga perlu diperkenalkan tentang aspek hukum seperti hak cipta,kepemilikan karya seni,pemalsuan karya seni,dan penjiplakan karya seni.
            Pembelajaran Pendidikan Seni mencakup seni diberbagai kebudayaan,baik kebudayaan Indonesia maupun mancan negara.Pendidikan Seni di Indonesia harus memfokuskan pada kesenian Indonesia.Begitupun Pendidikan kesenian dimanca negara.Dengan mempelajari kesenian Indonesia khususnya siswa diharapkan dapat memahami dan menghargai peranan kesenian dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang pluralistik.

KREATIVITAS

Kreativitas adalah kemampuan menciptakan/berkreasi yang dihasilkan sesuatu yang sifatnya baru (hasil ciptaanya sendiri),berguna dan dapat dimengerti.Baru berarti bersifat inovasi,belum ada sebelumnya,segar,menarik dan aneh.Berguna berarti dapat memberikan kepuasan,praktis,memudahkan,memperlancar,dan sebagainya.Kreatif adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur-unsur yang ada,orang dikatakan kreatif jika memiliki pemikiran orisinil,rasa ingin tahu,kerja keras,lincah dan fleksibel dalam berpikir.serta kemandirian.
Tiga ciri-ciri umum orang kreatif menurut  Campbell (1995:27-44),yaitu:
  1. Ciri-ciri pokok.
a.                   Memiliki kelincahan mental (berpikir divergen)
b.                  Fleksibelitas konseptual
c.                   Orisionalitas
d.                  Suka hal-hal bersifat kompleks kurang suka pada hal-hal sederhana.
Memiliki kecakapan dalam banyak hal
  1. Ciri-ciri yang memungkinkan.
a.                   Suka bekerja keras
b.                  Berpikir mandiri
c.                   Pantang menyerah dll
  1. Ciri sampingan: kurang memperdulikan yang dipikirkan orang lain dan terkadang mengalami kekacauan  psikologis.
Proses kreatif tidak terjadi hanya secara formal,tetapi terjadi dimanapun dan dalam situasi apapun.Anak dapat melakukan kreatif ketika mereka bermain dirumah atau ketika mendengarkan dongeng.
Torrance (dalam Bernand,1970) mengemukakan karakteristik anak kreatif, yaitu:
a.                   Cenderung memiliki respon bebas
b.                  Cenderung menyampaikan persepsi secara abstrak
c.                   Memiliki keinginan ideal
d.                  Suka humor dan bekerja
e.                   Suka bermain dan melucu santai
f.                   Bertindak impulsive
g.                  Suka melakukan perubahan,petualan
h.                  Cenderung ceroboh dan kurang teratur
i.                    Tidak pemalu menyampaikan kebenaran/kebaikan
Kreativitas merupakan potensi yang berkembang,kreatif anak akan muncul jika berbagai aspek disekitarnya mendukung misalnya:kesehatan,dorongan orang tua,rangsangan lingkungan,percaya diri,mimat,bakat,dll.Kreatif didukung dari faktor dalam(potensi dalam diri seseorang) dan faktor luar.Faktor keluarga dan sekolah dapat menjadi pendukung /penghambat jika tidak dilakukan secara baik.Faktor keluarga yang terlalu melindungi,mencemaskan,suka menuntut,kurang toleran merupakan hambatan kreativitas anak. Gammagher (dalam Berhard,1970) mengemukakan empat hal yang tidak mengembangkan kreatifitas disekolah,yaitu: pembatasan kurikulum berdasarkan waktu dam materi, hanya menerima satu sumber atau satu jawaban yang dianggap benar, guru tidak mempersiapkan dan mengorganisasikan materi secara baik, kurang memberikan kesempatan diskusi, bertanya atau evaluasi belajar, ini  juga dapat menghambat krativitas anak.
            Cara untuk mendorong perkembangan kreativitas anak antara lain:kelancaran berpikir,fleksibelitas,orisionilitas,memperluas berpikir,program keberanian mengambil resiko,kompleksitas,rasa ingin tahu dan imajinasi.Untuk mencapai tahap kreativitas estetis melalui konsep pembelajaran melalui seni dicapai melalui tahap-tahap:
5.                  Pengetahuan,merupakan dasar untuk menuju tingkat yang lebih sulit.
6.                  Apresiasi,kepemilikan pengetahuan akan memberi kemampuan pada individu untuk mengapresiasikan seni,kemampuan apresiasi tidak mungkin dilakukan tanpa pengetahuan tentang apa yang akan diapresiasikan.
7.                  keterampilan,pengetahuan dan apresiasi akan mendorong individu untuk memiliki keterampilan.
8.                  kreativitas,berdasarkan pengetahuan,penghargaan apresiasi,dan keterampilan akan mendorong individu menciptakan suatu karya.
Proses tersebut berkembang secara terpadu,baik seni tari drama,musik sehigga tercapai pengembangan kreativitas estetis.

HAKIKAT KREATIVITAS

Compbel (1995) menyatakan kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru berguna dan dapat dimengerti.
Olsen (1989:11) menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan/berekreasi.Sedangkan kreatif terdiri dari dua unsur,yaitu: kefasihan dan keluwesan.
Utami Munandar (1992) mengatakan kreatif sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi/unsur-unsur yang ada.Utami Munandar Parnes (dalam Issenberg,1993:4) menyatakan kreativitas sebagai proses berpikir dan merespon yang meliputi menghubungkan dengan pengalaman sebelumnya,merespon stimulus (objek,simbol,ide,orang,stuasi)dan paling tidak menghasilkan kombinasi yang unik.
Mayesky (1990) kreativitas sebagai suatu cara berpikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang asli untuk individu dan orang lain.May ( dalam Mayesky, 1990) menyatakan kreativitas adalah preoses membawa sesuatu yang baru pada manusia.Khusus pendapat May ini kurang mendapatkan tanggapan dan kurang diterima oleh para ahli.
Seefeldt (1994:419) menyatakan kreativitas merupakan kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang beru dan orsinil.
Dari pendapat beberapa para ahli dapat disimulkan bahwa kreativitas adalah: kegiatan atau kemampun untuk membuat atau menghasilkan sesuatu yang sifatnya baru dari unsur-unsur yang ada dan asli atau orsinil.

KARAKTERISTIK KREATIVITAS

            Guildford, 1957; Jackson, 1956 (dalam Issenberg, 1993) menyatakan empat kriteria orang kreatif,yaitu:
  1. Prilaku kreatif adalah asli
  2. Kecocokan dan relevansi,apa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan orang
  3. Lancar,hasilnya baru  dan berarti bagi orang lain
  4. Fleksibel,bekerja dengan cara-cara kerja penyelidikan dan pendekatan baru.
Dari pendapat tersebut secara nyata orang dikatakan kreatif jika memiliki pemikiran orsinil, rasa ingin tahu, kerja keras lincah dan fleksibel dalam berpikir serta kemandirian.

PROSES KREATIF

            Kreativitas merupakan aktivitas yang aktif dan dinamis,perkembangan kreatif melalui tahap-tahap tertentu pada diri individu,Campbell (1995) mengemukakan lima tahap perkembangan kreativitas sebagai berikut: (1) Persiapan (2) Konsentrasi (3) Inkubasi (4) Iluminasi (5) verivikas/produksi. Dalaam proses kreatif terdapat beberapa hal yang terjadi,yaitu:
  1. Desakan untuk maju terus dengan apa yang dikerjakan
  2. Mengubah arah
  3. Terus berusaha mewujudkan atau mencapai ide
  4. Keberuntungan sering sebagai jalan pintas
  5. Mengudah cara kerja untuk efektivitas pencapaian ide,gagasan.dan pemecahan masalah
  6. Pemecahan nampak menjadi sesuatu yang sederhana bila telah diselesaikan  dan orang lain cenderung menganggap remeh atau biasa-biasa saja (Cempbell,1995)
Mayesky (1990) menyatakan ketika menghasilkan sesuatu,ada dua aktivitas yang dilakukan oran itu:
  1. Melakukan pemyelidikan,ide,merencanakan atau menjawab
  2. Mengerjakan,memastikan ide atau jawaban kerja
lebih jauh Mayesky (1990) menyatakan bahwa proses kreatif dapat terjad dalam mimpi atau melakukan fantastik,contoh anak melakukan proses kreatif ketika bermain dan mendengarkan dongeng.

KARAKTERISTIK ANAK KREATIF

Maxim (dalam Isenberg, 1993) menyatakan anak mengunakan kemampuan kreatif memiliki tipe,yaitu:
  1. Mengeksplorisasi, eksperimen, manipulasi, bermain, bertnya, membuat dugaan, dan mendiskusikan penemuan
  2. Menggunakan imajinasi dalam bermain peran, menceritakan sejarah, senang bekerja untuk memecahakn masalah dan menyampaikan perasaan mereka
  3. Konsentrasi pada satu tugas dalam waktu yang relatif lama
  4. Mencoba menyusun yang tidak teratur dengan mengorganisasikan pengalaman mereka
  5. Melakukan sesuatu yang baru dengan orang tua dan family
  6. Menggunakan repetisi sebagai suatu kesempatan untuk belajar dari pengalaman dari pada bosan.
Isenbreg (1993) menyatakan bahwa secara umum perilaku anak kreatif adalah:
  1. Lebih banyak aktif ketimbang pasif
  2. Anak memiliki inisiatif
  3. Dapat tampil dengan semua anak dalam berbagai situasi
Rogers (dalam Isenberg,1993) menyatakan bahwa potensi kreatif tidak terhalang tergantung pada dua kondisi psikologis,yaitu:
3.      Aman atau terlindungi secara psikologis’’psychological safety’’
4.      Bebas secara psikologis’’psychological freedom’’

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK

Lowenfeld dan Britain (1982:8) menyatakan delapan cara yang dapat dilakukan untuk mendorong perkembangan kreativitas anak,amtara lain:
  1. Kelancarn berpikir
  2. Fleksibelitas
  3. Orisionalitas
  4. Memperluas (elaboration) berpikir
  5. Program keberanian mengambil resiko
  6. Kompleksitas
  7. Rasa ingin tahu ( quriosity)
  8. Imajinasi
Lowenfeld (1982:89) menyatakan hal paling penting mengembangkan kreatifitas pada anak usia muda,sebab sikap kreatif ditumbuhkan sejak dini dan akan menatap sampai dewasa.
Gordon 1961 dan Prince 1970 ( dalam Lowenfeld (1982:83) menyatakan ada pendekatan lain untuk mengembangkan kreatifitas yang dinamakan ‘’synectice’’pendekatan ini berbeda pertimbanganya dibanding Lowenfeld, pendekatan ini menekankan penggunaan kiasan(mataphor)/analogi.
Mayesky (1990:12) menyatakan prilaku kreatif anak akan lebih baik jika diberikan kesempatan yang banyak untuk membuka lebih dari satu cara berpikir atau melakukan sesuatu.Orang tua dan guru harus memberikan kesempatan anak untuk berkesempatan tidak hanya berpikir tetapi juga berbuat atau melakukan sesuatu dengan berbagai cara,sehingga terbuka wawasan bahwa berpikir dan melakukan sesuatu dapat dilakukan dengan berbagai cara sehingga mereka memeiliki kebaranian untuk menyelesaiakn persoalan dengan berbagai cara dengan cara pandang anak.
Mayesky memberikan panduan bagaimana menciptakan situasi yang membantu kreativitas,yaitu:
  1. Secara terbuka mendemonstrasikan pada anak bahwa terdapat nilai dalam rasa ingin tahu,eksplorasi dan prilaku orsinil
  2. Mengikuki anak untuk mengikuti mereka melakukan kerja pada satu aktivitas yang mereka adakan dan menarik minatnya
  3. Mempersilakan anak mencari figur atau cara pandangnya dalam melakukan hal-hal yang mereka sukai
  4. Menjaga atmosfir santai
  5. Mendorong terkaan,secara khusus ketika memjawab yang menurut perasaannya baik.
Untuk mencapai tahap kreativitas estetis melalui konsep pembelajaran melalui seni dicapai melalui tahap-tahap: (1) Pengetahuan (2) Apresiasi (3) Keterampilan (4) Kreativitas.


3 komentar:

  1. nice info... terima kasih atas informasinya :) sangat berguna

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas informasinya. Tapi kurang daftar pustakanya..

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas informasinya. Tapi kurang daftar pustakanya..

    BalasHapus