KOMIK
A.
HAKIKAT
KOMIK
Komik
pada mulanya berkaitan dengan segala sesuatu yang lucu, yang berasal dari
bahasa Belanda “komiek” yang berarti
“pelawak”. Atau dari bahasa Yunani kuno, istilah komik berasal dari kata “komikos” yang merupakan kata bentukan
dari “kosmos” yang berarti ‘bersuka
ria’ atau ‘bercanda’. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1994), komik dimaknai sabagai cerita bergambar (dalam
majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
Komik
adalah yang berkenaan pada garak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan
gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata (Franz & Meier,
1994:55). Hampir seluruh teks komik tersusun dari hubungan antara gambar
(lambing visual) dan kata-kata (lambing verbal). Cerita digabungkan lewat
gambar dan kata.
Ø Komik dan film animasi
Komik dan film animasi
sama-sama menampilkan gambar-gambar secara berurutan, tetapi ada perbedaannya.
Untuk tampil memperlihatkan eksistensinya, komik membutuhkan ruang-ruang yang
berbeda, sedang film animasi waktunya yang berbeda. Jadi, aspek ruang dalam
komik sama fungsinya dengan aspek waktu dalam film (McCloud, 2002:7). Banyak
komik yang juga ditampilkan sebagai film animasi seperti Doraemon, Kapten Tsubasa, Crayon Sinchan, dan sebagainya.
Ø Closure
Gambar-gambar pada
komik bermacam-macam bentuk, kelengkapan, dan tampilannya, namun dari
potongan-potongan gambar tersebut pembaca akan dapat menafsirkannya ke dalam
sebuah gambar realitas yang utuh. Misalnya, sebuah sketsa yang hanya
menampilkan cortan-coretan tertentu pembaca dapat menafsirkan sebagai gambar
seorang manusia atau objek yang lain. Fenomena pengamatan sebagian-sebagian,
tetapi dipandangnya sebagai keseluruhan, dikenal sebagai closure (McCloud, 2002:63).
B.
CIRI-CIRI
KOMIK
Ciri-ciri komik yaitu
sebagai berikut :
·
Adanya deretan gambar
dalam panel-panel (kotak-kotak).
·
Adanya tulisan singkat
yang ditempatkan dalam balon-balon (percakapan berupa tulisan dan ada juga yang
berupa simbol).
·
Gambar dan tulisan
ditampilkan semenarik mungkin yang membentuk sebuah cerita.
C.
STRUKTUR
KOMIK
1.
Penokohan
Tokoh adalah subjek
yang disahkan dalam komik. Dalam komik anak, tidak hanya mencakup manusia saja,
melainkan juga berbagai jenis makhluk seperti binatang, dan makhluk halus, atau
bahkan benda-benda yang tidak bernyawa yang kesemuanya sengaja dipersonifikasikan.
Artinya, tokoh-tokoh yang
nonhuman tersebut sengaja diberi
karakter dan ditingkahlakukan sebagaimana halnya manusia : dapat berbicara,
berpikir, dan berperasaan sebagaimana manusia. Jadi mirip tokoh pada fabel
(binatang) dan cerita fantasi (peri, tuyul, dll). Tokoh komik yang dominan pada
anak adalah juga anak-anak dan binatang-binatang tertentu seperti kucung,
kelinci, tikus, ayam, gajah, kera, dll.
Ø Tokoh lucu-aneh
Tokoh-tokoh komik hadir
lewat gambar dan kebanyakan ditampilkan lewat rupa-rupa yang lucu, tidak
proporsional untuk ukuran manusia lumrah, dan menyangkut berbagai anggota
tubuhnya. Misalnya, kaki, tangan, tubuh, wajah, mata, mulut, dan lain-lain yang
terlihat aneh.
Contoh tokoh lucu-aneh
: Nobita, Shizuka, Gian, dan Doraemon (serial komik Doraemon, karya Kanjiro
Kobayashi).
Ø Karakter kuat
Tokoh-tokoh komik
menjadi terkenal karena bentuk fisiknya yang lucu. Tokoh-tokoh itu menjadi
menarik disebabkan oleh karakter dan tingkah lakunya yang khas berbeda dengan
yang lain. Tokoh-tokoh tersebut menjadi terkenal karena berkarakter dan
memiliki berbagai kemampuan yang terkategorikan luar biasa.
Contoh karakter kuat :
Sungoku, Yamucha, Ranci, Kuririn (Dragon Ball) yang begitu perkasa dan mampu
mengalahkan penjahat-penjahat seperti Pirafu dan Pikkoro.
Ø Tokoh sederhana
Tokoh sederhana adalah
tokoh yang berkarakter relatif konstan, konsisten, tidak berubah-ubah, dan
karenanya mudah diduga serta mencari familiar. Tokoh-tokoh komik yang
berkarakter konsisten, tidak berubah-ubah, mudah dikenali, dan karenanya
menjadi familiar adalah tokoh sederhana.
Contoh tokoh sederhana
: Sinchan, Sungoku, Doraemon, dll.
Ø Teknik pelukisan tokoh
Media representasi
cerita komik adalah gambar dan kata yang bersifat saling mengisi dan melengkapi
efisien. Artinya adegan
dan bagian-bagian yang lebih efisien disampaikan lewat gambar, maka
bagian-bagian itu ditampilkan lewat gambar. Sebaliknya, adegan dan
bagian-bagian yang lebih efektif disampaikan lewat kata-kata, maka itu pun
diungkapkan lewat kata-kata.
Contoh teknik pelukisan tokoh : di dalam cerita menampilkan adegan
perebutan bola, hal itu lebih mudah efisien, dan efektif ditampilkan lewat
gambar-gambar dengan sedikit “kata” yang merupakan representasi bunyi-bunyi
nonverbal.
2. Alur
Alur adalah perjuangan hidup tokoh cerita yang telah dikreasikan
sedemikian rupa sehingga tampak menarik serta mampu memancing munculnya daya suspense dan surprise. Unsur gambar-gambar dalam komik terlihat lebih dominan
dalam pengembangan alur cerita. Artinya, perkembangan alur lebih banyak
ditampilkan lewat gambar-gambar yang berurutan, atau sebaliknya urutan gambar
itulah yang memperlihatkan bagaimana sebuah alur dalam cerita komik
dikembangkan.
Ø
Peralihan gambar
Karena komik dibangun lewat media gambar, perkembangan alur cerita komik
dapat diamati secara visual. Berdasarkan urutan gambar pada komik, kita dapat
menafsirkan hubungan makna yang terbangun, dan artinya adalah pemahaman alur
cerita. Urutan gambar yang secara konkret terlihat dalam peralihan dari panel
gambar sebelum dan sesudahnya memegang peran penting dalam rangka mengembangkan
alur cerita. Jika kita ingin memahami alur cerita sebuah komik, urutan panel
gambar-gambar yang bersangkutan dan model peralihan antarpanel gambar, menjadi
prasyarat yang mesti dilakukan. Prinsip efisiensi gambar dan kata dalam komik
adalah hal yang penting, yaitu dengan sedikit gambar dan kata tetapi sudah
“berbicara” banyak.
Ø
Konflik
Perkembangan alur cerita secara lebih pasti dapat dipahami oleh pembaca
anak jika terdapat unsure bahasa yang jelas menunjukkannya. Konflik amat menentukan
perkembangan alur cerita komik terutama pada komik petualangan, perjuangan,
atau fantasi yang menghadirkan dua kelompok tokoh, yaitu tokoh kelompok baik
dan jahat.
Konflik dibedakan ke dalam konflik internal dan eksternal. Dalam komik
anak, knflik eksternal yang lebih banyak dijadikan motif untuk pengembangan
alur. Karena konflik eksternal lebih mudah dipahami oleh pembaca anak yang
lebih banyak “bermain” di dalam diri seseorang.
3. Tema dan Moral
Aspek tema dan moral dalam komik, merupakan aspek isi yang ingin
disampaikan kepada pembaca. Jika aspek tema dan moral dipandang sebagai “sesuatu”
yang ingin disampaikan, aspek-aspek yang lain seperti gambar, bahasa, alur, dan
pelukisan tokoh sebagai aspek bentuk dan sarana untuk menyampaikan unsur
“sesuatu” tersebut.
Ø
Aspek isi komik
Kandungan unsur tema dan moral dalam komik anak dapat bermacam-macam,
pada umumnya berupa hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia
dengan lingkungan, dan hubungan manusia dengan Tuhan.
4. Gambar dan Bahasa
Aspek gambar dan bahasa merupakan unsur komik yang secara nyata dapat
ditatap karena keduanya merupakan media representasi komik itu sendiri. Gambar
dan bahasa dapat dipandang sebagai unsur bentuk, yaitu mewadahi unsur-unsur unsur
isi.
D. MACAM KOMIK
1.
Komik strip dan komik buku
Komik strip adalah komik yang hanya terdiri
dari beberapa panel gambar saja. Komik strip dapat ditemukan dalam berbagai
majalah anak dan juga surat kabar seperti, majalah Bobo, majalah Taman
Kanak-Kanak, Kompas Minggu, dll.
Komik buku adalah komik yang dikemas dalam
bentuk buku dan satu buku biasanya menampilkan sebuah cerita yang utuh. Komik
buku tersebut biasanya berseri, dan satu judul buku komik sering muncul
berpuluh seri dan seperti tidak ada habisnya. Seperti komik-komik, Naruto,
Doraemon, Crayon Sinchan, dll.
2. Komik humor dan komik petualangan
Komik humor adalah komik yang secara isi
menampilkan sesuatu yang lucu mengundang pembaca untuk tertawa menikmatinya.
Gambar-gambar komik yang lucu dapat dilihat dari segi potongan, ukuran tubuh,
tampang, proporsionalitas bagian-bagian tubuh, maupun bentuk bagian-bagian
tubuh itu sendiri yang aneh. Seperti pada majalah Bobo yang menampilkan serial
tokoh Bobo dan Bona, Donald Bebek, dll.
Komik petualangan adalah komik yang
menampilkan cerita petualangan tokoh-tokoh dalam rangka mencari, mengejar,
membela, memperjuangkan, atau aksi-aksi yang lain. Komik petualangan pada
umumnya berwujud buku dan berseri yang tiada habis-habisnya, seperti Batman,
Superman, dll.
3. Komik biografi dan komik ilmiah
Komik biografi adalah komik yang menampilkan
kisah hidup seorang tokoh sejarah. Komik biografi berkaitan dengan aspek yang
sesuai dengan penokohan yang dikomikkan, misalnya aspek ilmiah, sejarah, seni,
religius, dll. Seperti mengangkat tokoh R.A Kartini, Albert Einstein, dll.
Komik ilmiah tekanan ada pada proses penemuan
dan barang temuannya. Contoh komik ilmiah misalnya yang rutin muncul di Kompas
Minggu yang berjudul “Pintar Bersama Cero”, dengan tokoh utama si bocah Cero
yang tiap terbit menampilkan subjudul yang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar