SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG
SUGIYATNO
SELAMAT MENIKMATI

Rabu, 19 Desember 2012


KOMIK
A.   HAKIKAT KOMIK
Komik pada mulanya berkaitan dengan segala sesuatu yang lucu, yang berasal dari bahasa Belanda “komiek” yang berarti “pelawak”. Atau dari bahasa Yunani kuno, istilah komik berasal dari kata “komikos” yang merupakan kata bentukan dari “kosmos” yang berarti ‘bersuka ria’ atau ‘bercanda’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), komik dimaknai sabagai cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
Komik adalah yang berkenaan pada garak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata (Franz & Meier, 1994:55). Hampir seluruh teks komik tersusun dari hubungan antara gambar (lambing visual) dan kata-kata (lambing verbal). Cerita digabungkan lewat gambar dan kata.
Ø  Komik dan film animasi
Komik dan film animasi sama-sama menampilkan gambar-gambar secara berurutan, tetapi ada perbedaannya. Untuk tampil memperlihatkan eksistensinya, komik membutuhkan ruang-ruang yang berbeda, sedang film animasi waktunya yang berbeda. Jadi, aspek ruang dalam komik sama fungsinya dengan aspek waktu dalam film (McCloud, 2002:7). Banyak komik yang juga ditampilkan sebagai film animasi seperti Doraemon, Kapten Tsubasa, Crayon Sinchan, dan sebagainya.
Ø  Closure
Gambar-gambar pada komik bermacam-macam bentuk, kelengkapan, dan tampilannya, namun dari potongan-potongan gambar tersebut pembaca akan dapat menafsirkannya ke dalam sebuah gambar realitas yang utuh. Misalnya, sebuah sketsa yang hanya menampilkan cortan-coretan tertentu pembaca dapat menafsirkan sebagai gambar seorang manusia atau objek yang lain. Fenomena pengamatan sebagian-sebagian, tetapi dipandangnya sebagai keseluruhan, dikenal sebagai closure (McCloud, 2002:63).

B.   CIRI-CIRI KOMIK
 Ciri-ciri komik yaitu sebagai berikut :
·      Adanya deretan gambar dalam panel-panel (kotak-kotak).
·      Adanya tulisan singkat yang ditempatkan dalam balon-balon (percakapan berupa tulisan dan ada juga yang berupa simbol).
·      Gambar dan tulisan ditampilkan semenarik mungkin yang membentuk sebuah cerita.

C.   STRUKTUR KOMIK

1.     Penokohan
Tokoh adalah subjek yang disahkan dalam komik. Dalam komik anak, tidak hanya mencakup manusia saja, melainkan juga berbagai jenis makhluk seperti binatang, dan makhluk halus, atau bahkan benda-benda yang tidak bernyawa yang kesemuanya sengaja dipersonifikasikan. Artinya, tokoh-tokoh yang nonhuman tersebut sengaja diberi karakter dan ditingkahlakukan sebagaimana halnya manusia : dapat berbicara, berpikir, dan berperasaan sebagaimana manusia. Jadi mirip tokoh pada fabel (binatang) dan cerita fantasi (peri, tuyul, dll). Tokoh komik yang dominan pada anak adalah juga anak-anak dan binatang-binatang tertentu seperti kucung, kelinci, tikus, ayam, gajah, kera, dll.
Ø  Tokoh lucu-aneh
Tokoh-tokoh komik hadir lewat gambar dan kebanyakan ditampilkan lewat rupa-rupa yang lucu, tidak proporsional untuk ukuran manusia lumrah, dan menyangkut berbagai anggota tubuhnya. Misalnya, kaki, tangan, tubuh, wajah, mata, mulut, dan lain-lain yang terlihat aneh.
Contoh tokoh lucu-aneh : Nobita, Shizuka, Gian, dan Doraemon (serial komik Doraemon, karya Kanjiro Kobayashi).
Ø  Karakter kuat
Tokoh-tokoh komik menjadi terkenal karena bentuk fisiknya yang lucu. Tokoh-tokoh itu menjadi menarik disebabkan oleh karakter dan tingkah lakunya yang khas berbeda dengan yang lain. Tokoh-tokoh tersebut menjadi terkenal karena berkarakter dan memiliki berbagai kemampuan yang terkategorikan luar biasa.
Contoh karakter kuat : Sungoku, Yamucha, Ranci, Kuririn (Dragon Ball) yang begitu perkasa dan mampu mengalahkan penjahat-penjahat seperti Pirafu dan Pikkoro.

Ø  Tokoh sederhana
Tokoh sederhana adalah tokoh yang berkarakter relatif konstan, konsisten, tidak berubah-ubah, dan karenanya mudah diduga serta mencari familiar. Tokoh-tokoh komik yang berkarakter konsisten, tidak berubah-ubah, mudah dikenali, dan karenanya menjadi familiar adalah tokoh sederhana.
Contoh tokoh sederhana : Sinchan, Sungoku, Doraemon, dll.
Ø  Teknik pelukisan tokoh
Media representasi cerita komik adalah gambar dan kata yang bersifat saling mengisi dan melengkapi efisien. Artinya adegan dan bagian-bagian yang lebih efisien disampaikan lewat gambar, maka bagian-bagian itu ditampilkan lewat gambar. Sebaliknya, adegan dan bagian-bagian yang lebih efektif disampaikan lewat kata-kata, maka itu pun diungkapkan lewat kata-kata.
Contoh teknik pelukisan tokoh : di dalam cerita menampilkan adegan perebutan bola, hal itu lebih mudah efisien, dan efektif ditampilkan lewat gambar-gambar dengan sedikit “kata” yang merupakan representasi bunyi-bunyi nonverbal.

2.     Alur
Alur adalah perjuangan hidup tokoh cerita yang telah dikreasikan sedemikian rupa sehingga tampak menarik serta mampu memancing munculnya daya suspense dan surprise. Unsur gambar-gambar dalam komik terlihat lebih dominan dalam pengembangan alur cerita. Artinya, perkembangan alur lebih banyak ditampilkan lewat gambar-gambar yang berurutan, atau sebaliknya urutan gambar itulah yang memperlihatkan bagaimana sebuah alur dalam cerita komik dikembangkan.
Ø  Peralihan gambar
Karena komik dibangun lewat media gambar, perkembangan alur cerita komik dapat diamati secara visual. Berdasarkan urutan gambar pada komik, kita dapat menafsirkan hubungan makna yang terbangun, dan artinya adalah pemahaman alur cerita. Urutan gambar yang secara konkret terlihat dalam peralihan dari panel gambar sebelum dan sesudahnya memegang peran penting dalam rangka mengembangkan alur cerita. Jika kita ingin memahami alur cerita sebuah komik, urutan panel gambar-gambar yang bersangkutan dan model peralihan antarpanel gambar, menjadi prasyarat yang mesti dilakukan. Prinsip efisiensi gambar dan kata dalam komik adalah hal yang penting, yaitu dengan sedikit gambar dan kata tetapi sudah “berbicara” banyak.
Ø  Konflik
Perkembangan alur cerita secara lebih pasti dapat dipahami oleh pembaca anak jika terdapat unsure bahasa yang jelas menunjukkannya. Konflik amat menentukan perkembangan alur cerita komik terutama pada komik petualangan, perjuangan, atau fantasi yang menghadirkan dua kelompok tokoh, yaitu tokoh kelompok baik dan jahat.
Konflik dibedakan ke dalam konflik internal dan eksternal. Dalam komik anak, knflik eksternal yang lebih banyak dijadikan motif untuk pengembangan alur. Karena konflik eksternal lebih mudah dipahami oleh pembaca anak yang lebih banyak “bermain” di dalam diri seseorang.

3.     Tema dan Moral
Aspek tema dan moral dalam komik, merupakan aspek isi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Jika aspek tema dan moral dipandang sebagai “sesuatu” yang ingin disampaikan, aspek-aspek yang lain seperti gambar, bahasa, alur, dan pelukisan tokoh sebagai aspek bentuk dan sarana untuk menyampaikan unsur “sesuatu” tersebut.
Ø  Aspek isi komik
Kandungan unsur tema dan moral dalam komik anak dapat bermacam-macam, pada umumnya berupa hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia dengan lingkungan, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

4.     Gambar dan Bahasa
Aspek gambar dan bahasa merupakan unsur komik yang secara nyata dapat ditatap karena keduanya merupakan media representasi komik itu sendiri. Gambar dan bahasa dapat dipandang sebagai unsur bentuk, yaitu mewadahi unsur-unsur unsur isi.

D.    MACAM KOMIK

1.     Komik strip dan komik buku
Komik strip adalah komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja. Komik strip dapat ditemukan dalam berbagai majalah anak dan juga surat kabar seperti, majalah Bobo, majalah Taman Kanak-Kanak, Kompas Minggu, dll.
Komik buku adalah komik yang dikemas dalam bentuk buku dan satu buku biasanya menampilkan sebuah cerita yang utuh. Komik buku tersebut biasanya berseri, dan satu judul buku komik sering muncul berpuluh seri dan seperti tidak ada habisnya. Seperti komik-komik, Naruto, Doraemon, Crayon Sinchan, dll.

2.     Komik humor dan komik petualangan
Komik humor adalah komik yang secara isi menampilkan sesuatu yang lucu mengundang pembaca untuk tertawa menikmatinya. Gambar-gambar komik yang lucu dapat dilihat dari segi potongan, ukuran tubuh, tampang, proporsionalitas bagian-bagian tubuh, maupun bentuk bagian-bagian tubuh itu sendiri yang aneh. Seperti pada majalah Bobo yang menampilkan serial tokoh Bobo dan Bona, Donald Bebek, dll.
Komik petualangan adalah komik yang menampilkan cerita petualangan tokoh-tokoh dalam rangka mencari, mengejar, membela, memperjuangkan, atau aksi-aksi yang lain. Komik petualangan pada umumnya berwujud buku dan berseri yang tiada habis-habisnya, seperti Batman, Superman, dll.


3.     Komik biografi dan komik ilmiah
Komik biografi adalah komik yang menampilkan kisah hidup seorang tokoh sejarah. Komik biografi berkaitan dengan aspek yang sesuai dengan penokohan yang dikomikkan, misalnya aspek ilmiah, sejarah, seni, religius, dll. Seperti mengangkat tokoh R.A Kartini, Albert Einstein, dll.
Komik ilmiah tekanan ada pada proses penemuan dan barang temuannya. Contoh komik ilmiah misalnya yang rutin muncul di Kompas Minggu yang berjudul “Pintar Bersama Cero”, dengan tokoh utama si bocah Cero yang tiap terbit menampilkan subjudul yang berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar