SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG
SUGIYATNO
SELAMAT MENIKMATI

Jumat, 13 April 2012

sinopsis film dangerous mind

sinopsis film “DANGEROUS MIND”

Cerita berawal dari detriment Louanne Johnson sebagai guru di kelas akademik di Parkmont High School. Sebelum mengajar di Parkmount High School, Louanne berprofesi sebagai pasukan marinir. Awalnya Louanne tidak menerima tawaran mengajar tersebut, namun ketika dtawari gaji sebesar 24.700 dolar per tahun, Louanne langsung menerimanya dengan senang hati. Louanne senang karena langsung diterima di sekolah tersebut, lalu ia bertemu dengan temannya Griffith dan bercerita bahwa ia diterima sebagi guru tetap di Parkmount High School dengan mengajar di kelas akademik atau kelas khusus. Griffith terkejut mendengar berita itu, dan memberitahukan jika kelas yang akan Louanne ajar adalah kelas yang isinya adalah anak-anak nakal. Namun, Louanne tidak menghiraukan itu dan tetap pada pendiriannya untuk mengajar kelas akademik.
Hari pertama Louanne mengajar, Louanne mendapatkan sambutan yang tidak mengenakkan, ia benar-benar tidak dihiraukan oleh anak-anak didiknya. Ketika Louanne berusaha meminta perhatian dengan menanyakan guru yang sebelumnya mengajar di kelas itu, Louanne tetap saja tidak dihiraukan oleh anak didiknya dan bahkan Louanne dilecehan oleh salah satu anak didiknya yaitu Emilio Ramirez. Emilio ramirez adalah salah satu murid yang paling berpengaruh di kelas tersebut. Setelah mendapat pelecehan dari Emilio, Luoanne langsung meninggalkan kelas dengan muka yang penuh kekecewaan dan Louanne menemui Griffith untuk memceritakan kekecewaannya akan anak didiknya tersebut dan memutuskan untuk berhenti dari sekolah tersebut. Namun Griffith memberi semangat kepada Louanne untuk tidak meninggalkan sekolah tersebut, dan menyarankan Luoanne dalam pengajarannya untuk menarik perhatian anak didiknya.
Setelah mendapat mendapat masukan dari temannya, semangat Louanne untuk mengajar kembali muncul. Pada malam harinya Louanne membaca buku-buku miliknya. Pada kesokan harinya Louanne kembali mengajar anak-anak didiknya di kelas khusus itu. Karena tidak dihiraukan, Louanne mengmbil sebatang kapur dan menulis tentang dirinya jika Louanne dulu adalah seorang marinir. Para anak didiknya yang tadinya tidak menghiraukan Luoanne, langsung memperhatikan Louanne. Namun anak-anak didiknya tidak begitu saja percaya tentang pengakuannya Luoanne. Louanne menanggapinya dan langsung membuktikan kepada anak-anak didiknya tersebut. Louanne menunjukkan jika ia mempunyai ketrampilan karate. Para anak didiknya masih tidak percaya, kemudian ia menunjuk dua orang muridnya Raul dan Durrel untuk maju ke depan dan mengajari mereka salah satu teknik karatenya dan dengan sedikit proses, mereka pun bisa mempraktekkannya. Setelah mengajari salah satu teknik karatenya kepada dua orang muridnya, Louanne memberikan nilai A kepada semua anak didiknya, dan harus mempertahankan nilai A tersebut sampai akhir tahun agar bisa lulus dari SMA.
Kesokan hari Luoanne mengajar, Luoanne tidak lagi mengajari anak-anak didiknya karate melainkan jenis kata, konjugasi kata, makna kata, dan makna kalimat. Topik yang dipilihnya adalah tentang lingkungan yang kental dengan kekerasan. Anak-anak didiknya pun ada yang mulai tertarik dengan materi tersebut, mereka adalah Callie, Raul, dan Durrel. Mereka ternyata cukup cerdas menanggapi pelajaran yang diberikan. Namun, dari keberhasilannya itu Louanne harus mendapatkan peringatan keras dari kepala sekolah karena mengajarkan karate kepada anak didiknya di luar kurikulum yang diberikan sekolah untuk dirinya.
Kesokan harinya, Louanne kembali mengajarkan anak-anak didiknya tetang penggunaan kata dan pemaknanaan kalimat. Luoanne memberikan hadiah berupa coklat dan makanan kecil bagi mereka yang dapat menjawab dan menjelaskan pertanyaannya dengan benar. Kemudian Louanne memberi tugas kepada anak-anak didiknya untuk membaca dan memahami puisi. Louanne berjanji kepada anak-anak didiknya jika mereka berhasil, mereka akan dibawa ke arena bermain untuk bermain sampai puas di sana tanpa pungutan biaya karena semua akan didanai oleh Dewan Pendidikan. Namun, tidak semua anak didiknya percaya akan janji yang diucapkan Louanne, salah satu anak didiknya itu adalah Emilio yang menganggap semuanya omong kosong.
Masalah datang kembali ketika Raul dan Gusmaro berkelahi dengan Emilio. Louanne berusaha memisahkan mereka, dengan mengatakan kepada Raul dan Gusmaro jika Emilio mempunyai tubuh yang kuat dan mereka tidak akan menang melawan Emilio. Namun, Louanne melakukan kesalahan dengan perkatannya. Perkelahian pun kemudian diteruskan di ruang kelas, yang akhinya Raul dan Gusmaro mendapatkan skors tiga hari dan Emilio mendapatkan peringatan keras.
Louanne sebagai guru mereka pun tidak tinggal diam, louanne mengambil tindakan untuk membantu mereka. Yang pertama, Louanne mendekati Emilio, namun Emilio menolak bantuan tersebut. Kemudian, Louanne mendekati Raul dengan melakukan kunjungan ke rumahnya. Louanne menjelaskan kepada orang tua Raul yang ketika itu mereka sedang marah kepada Raul dengan mengatakan bahwa Raul tidak bersalah. Louanne mengatakan bahwa bukan Raul yang memulai perkelahian, bahkan Raul dikatakannya sebagai salah satu murid favoritnya yang cerdas, lucu dan pandai bicara. Pernyataan dari Louanne kemudian ditanggapi baik oleh orang tuanya sehingga mereka bangga dan terharu kepada Raul dan membuat Raul menjadi semangat.
Setelah mengunjungi rumahnya Raul, Luoanne kemudian melakukan kunjungan ke rumah dua anak didiknya yang lain yaitu Gusmaro dan Emilio. Kunjungan ini mendapatkan respon yang baik dari keduanya. Sehingga, ketika Louanne disalahkan oleh anak-anak didiknya mengadukan perkelahian itu, Louanne mendapatkan pembelaan dari Emilo. Bahkan setelah kejadian itu, Emilio yang sebelumnya menolak untuk berdiskusi di kelas, Emilio berkenan bergabung dalam diskusi kelas tersebut.
Louanne memenuhi janjinya mengajak anak-anak didiknya ke taman bermain. Kesokan harinya, Louanne harus mendapatkan teguran dari kepala sekolah karena mengajak anak-anak didiknya pergi ke taman bermain dengan menggunakan uang sekolah, namun Louanne membantahnya jika menggunakan uang sekolah untuk mengajak anak-anak didiknya pergi ke taman bermain Louanne mengatakan jika uang untuk membiayai anak-anak didiknya itu menggunakan uangnya sendiri.
Louanne kembali mengadakan quiz, yang bernama ”Dylan-Dylan Contest” yang hadiahnya adalah makan malam di sebuah restoran terkemuka. Quiz yang diberikan Louanne adalah mencari arti dari puisi-puisi dari salah satu karya Bob Dylan dan Dylan Thomas tentang kematian. Quiz tersebut kemudian dimenangkan oleh Raul, Durrel, dan Callie. Sesuai janjinya, Louanne memberikan hadiah kepada mereka untuk makan gratis di sebuah restoran mewah terkemuka. Melihat usaha keras dari anak-anak didknya tersebut, Louanne juga memberikan hadiah makan gratis kepada mereka yang telah berusaha dalam memecahkan tugas yang diberikan oleh Louanne. Namun sayangnya, hanya Raul yang dapat menghadiri makan gratis tersebut karena pada malam hari anak-anak didiknya ada yang bekerja.
Kesokan harinya, saat memberikan materi baru, anak-anak didiknya menanyakan hadiah apa jika mampu menyelesaikan puisi ini. Ternyata dari kejadian-kejadian sebelumnya telah membuat anak-anak didiknya menjadi ketagihan dengan hadiah yang diberikan Louanne setiap mempelajari puisi yang baru. Namun, Louanne mampu meyakinkan kepada anak-anak didiknya bahwa belajar itu sendiri merupakan hadiah bagi mereka.
kemudian Louanne menyatakan untuk mengundurkan diri dari sekolah itu, dikarenakan masalah demi masalah yang muncul, seperti keluarnya dua kembar bersaudara dari sekolah dikarenakan Louanne dianggap telah meracuni mereka dengan pelajarannya dan tewasnya Emilio karena kepala sekolah mengusirnya ketika hendak melaporkan dan meminta perlindungan dari sekolah bahwa ia akan dibunuh oleh siswa lain di Parkmount High School. Namun anak-anak didiknya tidak setuju jika Louanne harus meninggalkan mereka. Mereka meyakinkan Louanne untuk tidak menyerah dalam menghadapi kehidupan seperti makna dari puisi-puisi yang diajarkan Louanne sebelum-sebelumnya. Louanne pun terketuk pintu hatinya, kemudian berniat utntuk mengungkan diri untuk berhenti dan kembali melanjutkan pengajrannya di Parkmount High School.

B. PEMAKNAAN PROSES BELAJAR
Dari ringkasan cerita di atas, bahwa pembelajaran yang diterapkan oleh Louanne Johnson terhadap anak-anak didiknya adalah dengan menerapkan teori-teori belajar sebagi berikut:
1. Teori Behavioristik (dalam Sugihartono, 2007:91-104)
Teori ini diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian (Sugihartono, 2007:104). Beberapa tokoh penting dalam teori behavioristik adalah Edward Lee Thorhndike, Ivan Petrovich pavlov, Burrhus Frederic skinner, Robert Gagne, dan Albert Bandura.
Penerapan yang dilakukan oleh Louanne Johnson dalam penerapannya dalam teori belajar behavioristik adalah:
a. Tingkah laku yang selalu diulang oleh Louanne agar terciptanya asosiasi yang
kuat antar keduanya. Contoh tingkah laku yang berulang adalah dengan memberikan
kasih sayang kepada anak-anak didiknya dengan selalu mencoba membantu masalah
yang dihadapi oleh anak-anak didiknya,
b. Terjadi penguatan positif yang diberikan Louanne Johnson kepada anak-anak
didiknya,
c. Jika dicocokkan dengan teori instruksional milik Robert Gagne , bahwa Louanne
melukukan kontribusi dalam pembelajrannya. salah satunya, menyediakan
pembimbingan. Louanne membimbing anak-anak didiknya jika melakukan kesalahan.

2. Teori Belajar Kognitif
Menurut teori ini proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara tepat dan serasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Contoh yang diterapkan Louanne dalam teori ini adalah Louanne memberikan materinya sesuai dengan keadaan atau kondisi anak-anak didiknya mengenai kekerasan, kehidupan, dan kematian. Seperti puisi yang bertemakan tentang lingkungan yang di dalamnya puisi tersebut terdapat nilai-nilai kekerasan, kehidupan, dan kematian.

3. Teori Humanistik
Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memenusiakan manusia (Sugihartono, 2007:116). Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik ialah membantu anak didiknya untuk mengembangkan dirinya (Sugihartono, 2007:117). Louanne Johnson memberikan meaning atau makna atau arti disetiap pelajarannya. Loanne Jonhson dalam hal ini mencoba untuk memaknai arti pendidikan dan kasih sayang yang diberikan kepada anak-anak didiknya melalui pelajarannya. Sebagai contoh, sebagai pendidik Louanne tidak hanya memberikan pelajaran saja, melainkan melalui pelajarannya itu diberikannya nilai-nilai kehidupan disetiap materi-materinya. Selain itu, Louanne selalu peduli dengan anak-anak didiknya disaat mereka mendapat masalah, sehingga hasilnya pun berhasil membuat anak-anak didiknya yang tadinya nakal, urakan, dan berandalan menjadi anak-anak yang baik dan saling mengerti satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar